Pekanbaru, 11 Desember 2025 – Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) kembali menggelar kegiatan sosialisasi bertema “Smart Generation: Bijak Bermedia Sosial, Jauh dari Radikalisme” di SMA Negeri 3 Siak Hulu pada Rabu. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Pancasila dengan Dosen Pengampu Solheri, M.Pd., yang melibatkan tujuh mahasiswa, yaitu Julfandi, Aldika Putra Zega, Zahra Salsabilla, Nurul Indah Lestari ,Arya Dibangga Simatupang, Chikadetry Syalomita Siregar, dan Rizki Amelia.
Sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap maraknya penyebaran konten radikal dan berita hoaks di media sosial yang mudah memengaruhi generasi muda. “Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk smart generation yang bijak dalam bermedia sosial agar terhindar dari radikalisme,” ujar salah satu anggota tim sosialisasi. Generasi saat ini, khususnya pelajar, sangat rentan terpapar berbagai informasi tanpa pandang bulu, sehingga mereka kesulitan membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoaks.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa memberikan edukasi tentang cara menggunakan media sosial secara bijak, mengenali ciri-ciri konten radikal, serta pentingnya melakukan verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Metode sosialisasi dilakukan secara interaktif melalui presentasi, diskusi, dan simulasi kasus nyata yang sering terjadi di platform media sosial.”Kami berharap melalui sosialisasi ini, para siswa SMA Negeri 3 Siak Hulu dapat menjadi generasi cerdas yang tidak mudah terprovokasi dan mampu menyaring informasi dengan baik,” tambah tim sosialisasi.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari pihak sekolah dan para siswa yang antusias mengikuti setiap sesi diskusi.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, mahasiswa UMRI tidak hanya memenuhi tugas perkuliahan, tetapi juga berkontribusi nyata dalam membangun kesadaran literasi digital di kalangan pelajar. Harapannya, gerakan smart generation ini dapat terus bergulir dan menciptakan ekosistem digital yang sehat, aman, dan jauh dari radikalisme di Indonesia.







