Sebagai salah satu upaya untuk meningkatan kreativitas dan membentuk pola pikir yang kritis terhadap mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi UMRI mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema “Pertumbuhan Ekonomi VS Inflasi Indonesia” pada hari Sabtu, 17 September 2022 di Gedung AR Sutan Mansyur (Lantai 3 Ruangan RA 37), Kampus Utama UMRI. Acara tersebut diikuti oleh masing – masing perwakilan HIMA Akuntansi Se-Riau diantaranya Hima Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Pasir Pangaraian, Universitas Riau, UIN Suska Riau, dan Politeknik Caltex Riau. Dengan moderator FGD pada kali ini yaitu Fheni Dhelniati, notulensi yaitu Nadila Hary Pratiwi dan Hariko Wayra yang merupakan Mahasiswa Prodi Akuntansi UMRI.
Acara dimulai dengan sambutan dari Bupati Himpunan Mahasiswa Akuntansi UMRI yaitu Rozi Aulia Rahman dan dilanjuti dengan sambutan dan pembukaan FGD dari Pembina HIMADIKSI yaitu Ibu Rama Gita Suci, SE., M.Ak. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa diskusi ini diadakan untuk mewadahi para mahasiswa untuk membahas masalah inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sedikit pemaparan materi dari moderator yaitu membahas terlebih dahulu apa itu Focus Group Discussion, menjelaskan secara singkat apa itu Inflasi serta jenis – jenis inflasi, memaparkan isu, dan memberikan rumusan masalah yang akan dijadikan sebagai bahan untuk diskusi oleh masing – masing perwakilan HIMA Akuntansi Se-Riau serta memberikan tanggapannya terhadap rumusan masalah tersebut.
Setelah pemaparan materi dari moderator, dilanjutkan dengan diskusi oleh masing – masing perwakilan HIMA Akuntansi Se-Riau. Kemudian dari diskusi tersebut, Hariko Wayra selaku notulen menyimpulkan bahwa terjadinya inflasi disuatu negara khususnya Indonesia menyebabkan masyarakat luas yang terkena dampak inflasi tersebut, yang mana salah satunya harga bahan pokok yang meningkat membuat masyarakat kesusahan dalam memenuhi kebutuhan tersebut, dan hal ini terjadi akibat dari harga BBM yang naik dan juga dari faktor nilai tukar rupiah yang membuat terjadinya inflasi naik di Indonesia.
Hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi saling berkaitan yang mana apabila inflasi di suatu negara tinggi maka dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara dan berlaku sebaliknya. Keadaan inflasi di Indonesia saat ini sudah mencapai 4,94% dan yang menjadi faktor utama saat ini adalah dari kenaikan harga BBM di Indonesia dan pemerintah mengambil solusi untuk menaikkan harga BBM dikarenakan Indonesia belum sanggup untuk mensubsidi kan seluruh kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya, Nadila Hary Pratiwi selaku notulen juga menyimpulkan pendapat dari masing – masing perwakilan HIMA Akuntansi mengenai strategi – strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi inflasi saat ini ialah menemukan barang subtitusi yang baru, meningkatkan permintaan pada masyarakat, mengurangi impor dan memaksimalkan ekspor, SDM harus dibarengi dengan soft skill dan hard skill maka harus adanya pelatihan agar tidak adanya tenaga kerja yang diambil lagi dari luar, UMKM yang harus bisa adaptif, dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan, serta uang yang beredar dengan desain lama harus ditekankan lagi dan harusnya tidak didistribusikan kembali dan menggunakan uang dengan desain yang baru atau emisi terbaru.
Kemudian, setelah disampaikannya hasil kesimpulan tersebut maka selesai pula sesi diskusi dan diakhiri dengan sesi foto bersama masing – masing perwakilan HIMA Akuntansi Se-Riau (HIMA-AK)